Ekses Negatif Desentralisasi dan Otda Perlu Ditata DenganTepat
Daerah yang maju dan makmur adalah fondasi penting bagi terciptanya daya saing nasional. Karena itu, akan terus didorong langkah yang sinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
“ Kapasitas kelembagaan daerah juga perlu ditingkatkan. Jika ada ekses negatif di dalam pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah, marilah kita tata kembali dengan tepat,” demikian penegasan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat menyampaikan Pidato Kenegaraan di depan Sidang Paripurna Bersama DPR dan DPR Kamis (16/8) di Jakarta.
Pada Sidang Paripurna yang dibuka Ketua DPR Marzuki Alie, Presiden lebih jauh mengatakan, Peraturan Daerah yang bermasalah, ijin-ijin usaha yang tidak sesuai dengan aturan main dan optimalisasi peran Gubernur sebagai wakil pusat di daerah akan ditata kembali.
Untuk itu sambung Presiden, perlu dimaknai hubungan pusat dan daerah sebagai perpaduan kepentingan dalam memperkuat NKRI, dengan menjaga iklim demokrasi yang sehat serta keanekaragaman wilayah yang khas dan unik.
Dikemukakan, terobosan penting telah dijalankan dalam konteks hubungan pusat dan daerah. Dunia melihat desentralisasi dan otonomi daerah sebagai “ big bang” dan bukan suatu “ quite revolution” atau revolusi diam-diam. Dalam hubungan pusat dan daerah inilah, menurut Presiden akan terus dikonsolidasikan kewenangan dan memberikan sumber daya keuangan yang makin besar ke daearah “ Tahun 2013 direncanakan transfer ke daerah akan berjumlah lebih dari Rp 500 triliun,” ungkap Yudhoyono.
Di bagian lain Presiden menekankan, demokrasi harus terhindar dari sifat-sifat buruk. “ Kita meyakini, demokrasi tanpa kebebasan akan berubah menjaid tirani, tetapi demokrasi yang melampaui batas dan tidak disertai tanggungjawab dalam berekspresi, akan berubah menjadi anarki,” ia menjelaskan.
Sejumlah ekses pemilu kepala daerah di beberapa tempat yang tidak mengindahkan asas demokrasi yang sehat dan matang seringkali menjadi anarkis. “ Karena itu, kita harus mampu meminimalkan dampak demokrasi yang tidak pada tempatnya,” tandas Presiden. (mp) foto: iwan armanias/parle